Mendukung Swasembada Energi dan Transisi Energi

 
Pusat Sumber Daya Mineral, Batubara, dan Panas Bumi (PSDMBP) menggelar Bimbingan Teknis Rekonsiliasi Data Neraca dan Sinkronisasi Kegiatan 2025 di Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat pada awal Desember 2024. Kegiatan ini dihadiri oleh perwakilan dari Dinas ESDM seluruh Indonesia, serta narasumber dari Bappenas dan asosiasi profesi, yang membahas berbagai isu strategis terkait sektor sumber daya mineral, batubara, dan panas bumi. 

Acara dimulai dengan sambutan dan pembukaan oleh Kepala Badan Geologi yang dibacakan oleh Kepala PSDMBP Agung Pribadi. Dalam sambutannya, Kepala Badan Geologi menekankan pentingnya upaya untuk mendukung swasembada energi dan transisi energi, dengan fokus pada pengembangan teknologi penyimpanan karbon (carbon storage) dan intensifikasi eksplorasi sumber daya energi baru. PSDMBP juga diminta untuk memastikan akurasi data neraca sumber daya mineral, batubara, dan panas bumi sebagai langkah konkret dalam mendukung kebijakan tersebut. 

Paparan dari Bappenas menyoroti peran PSDMBP dalam mendukung prioritas nasional, terutama dalam mendukung swasembada energi dan hilirisasi sumber daya alam. PSDMBP diharapkan dapat meningkatkan eksplorasi di wilayah potensial dan mengembangkan regulasi terkait mineral ikutan untuk memperkuat ketahanan energi nasional. 

Pada sesi diskusi, isu-isu strategis terkait mineral dan batubara dibahas secara mendalam. Perwakilan dari Bappenas mengungkapkan pentingnya rencana aksi lima tahun mendatang untuk mendukung bahan baku transisi energi, sedangkan wakil dari Perhapi menggarisbawahi perlunya regulasi yang mewajibkan perusahaan untuk melaporkan mineral ikutan. Diskusi juga mencatat pentingnya eksplorasi lithium sebagai mineral ikutan dari panas bumi yang perlu dikembangkan lebih lanjut. 

Dalam diskusi mengenai batubara terungkap bahwa PSDMBP telah memulai roadmap PNT sejak 2019 dan kini memimpin Tim Pokja Sumber Daya Nilai Tambah Batubara. Beberapa pihak mengusulkan perlunya pedoman standar eksplorasi untuk batubara non-termal dan publikasi informasi pemanfaatan batubara di luar sektor termal. 

Sesi selanjutnya adalah pemaparan potensi sumber daya mineral, batubara, dan panas bumi di berbagai provinsi yang disampaikan oleh perwakilan Dinas ESDM Provinsi. Dalam hal ini, beberapa Dinas ESDM provinsi melaporkan potensi sumber daya alam yang dapat dikembangkan lebih lanjut, termasuk survei untuk mineral logam tanah jarang dan panas bumi di Aceh serta potensi mineralisasi seperti emas, nikel, dan aspal di Sulawesi Tenggara. 

Berikutnya adalah pemaparan rencana kegiatan PSDMBP untuk tahun 2025. Wawan Setiawan dari PSDMBP menyampaikan rencana yang mencakup 25 rekomendasi keprospekan dan 20 rekomendasi WIUP, sementara M.A. Ibrahim menekankan pentingnya eksplorasi dan peningkatan nilai tambah batubara, dengan fokus pada daerah greenfield di Sumatra dan Kalimantan. Dudi Hermawan dari Panas Bumi juga memaparkan berbagai survei yang akan dilaksanakan pada tahun 2025. 

Acara diakhiri dengan penutupan oleh Kepala PSDMBP, yang mengapresiasi antusiasme peserta dan hasil diskusi yang memperkuat sinergitas antara pemerintah, asosiasi profesi, serta pihak-pihak lainnya. Menurutnya, rangkaian diskusi yang telah dihelat dalam acara ini menjadi landasan untuk langkah strategis PSDMBP yang lebih sinergis dan kolaboratif dalam mendukung swasembada energi serta transisi energi yang digagas pemerintah. 

Reporter: AK

Ikuti Berita Kami