Data tahun 2016 menunjukkan beban sampah di TPA Sarimukti diperkirakan mencapai 3.000 m3 setiap harinya. Kondisi ini menyebabkan TPA Sarimukti sudah jenuh dan masa aktifnya akan berakhir pada tahun 2017. Guna mengatasi hal ini, maka diperlukan lahan baru sebagai pengganti TPA samoah regional tersebut untuk mengatasi permasalahan terkait sampah. Berdasarkan kajian yang telah dilakukan oleh GBWMC (Greater Bandung Waste Management Corporation), maka diusulkan untuk dibangunnya Tempat Pengolahan dan Pemrosesan Akhir Sampah (TPPAS) Legok Nangka dengan pengadaan ITF (Intermediate Treatment Facility) pada TPPAS tersebut. Melalui adanya ITF, pengurangan sampah yang direncanakan lebih dari 90% sehingga zona landfill dengan luas 5,99 hektar dirasa cukup untuk usia layan pakai hingga tahun 2030. Namun melihat kondisi eksisting saat ini, pengurangan sampah dengan persentasi sebesar itu dianggap tidak realistis. TPPAS Legok Nangka direncanakan mulai dioperasikan pada awal tahun 2017, namun hingga 2021 ini belum dilaksanakan bahkan TPA Sampah Sarimukti diperluas dan diperpanjang masa operasinya sampai tahun 2023. Skenario ini dilakukan karena TPPAS Legok Nangka sedang di redesain guna pengembangan kapasitas landfill yang lebih sesuai dengan kondisi saat ini mengingat beberapa wilayah pelayanan TPPAS tidak memiliki alternatif pembuangan akhir sampah dilokasi lain.
KESEBANDINGAN DAN HARAPAN
Berdasarkan data tahun 2016, beban sampah di TPA Sarimukti mencapai 3.000 m3 setiap harinya. Kondisi ini menyebabkan TPA Sarimukti sudah jenuh dan masa aktifnya seharusnya sudah berakhir sejak tahun 2017. Sementara TPPAS Legok Nangka yang diharapkan beroperasi 2017 menggantikan TPA Regional Sarimukti gagal beroparasi dan sampai 2021 belum mampu merealisasikannya bahkan mendorong TPA Sarimukti diperluas dan diperpanjang masa beroperasinya hingga 2023.
Dengan kondisi seperti itu, memaksa kabupaten/kota di Cekungan bandung mencari alternatif lain untuk menyelesaikan permasalahan persampahan ini. Kabupaten Bandung, salah satu yang menjadi wilayah pelayanan TPA Sarimukti mencari alternatif lain untuk mengurangi jumlah timbulan sampah ke lokasi TPA Sarimukti maupun TPPAS Legog Nangka dikemudian hari. Salah satu alternatif yang direncanakan untuk menangani hal tersebut sesuai dengan amanat Perpres Jakstranas, yakni sejumlah TPST direncanakan dibangun dan pengoptimalan kembali TPST serta TPS 3R yang ada di wilayah studi. Namun kenyataannya saat ini di wilayah Kabupaten Bandung sebenarnya telah terbangun 112 TPS 3R, namun 88 diantaranya tidak aktif. Maka penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi fasilitas TPS 3R yang telah terbangun saat ini dan merumuskan strategi-strategi untuk peningkatan kinerja dan keberlanjutan TPS 3R. Metoda yang digunakan ialah analisa deskriptif kualitatif dan kuantitatif, serta analisis matriks IFAS, EFAS, dan matriks SWOT, (Athaya Dhiya Zafira dan Enri Damanhuri, 2019).
Berdasarkan hasil analisa IFAS dan EFAS yang dilakukan Athaya Dhiya Zafira (2019), diperoleh nilai strength posture sebesar 0,421 dan nilai competitive posture sebesar 0,063. Posisi nilai tersebut bila diposisikan pada kuadran strategi perencanaan berada pada kuadran 1. Alternatif strategi yang direkomendasikan yakni pengembangan (strategi agresif) atau strategi S-O. Strategi yang diusulkan yakni pembentukan seksi khusus di pemerintahan yang bertugas sebagai aparat penegak peraturan terkait pemilahan sampah sejak dari sumber dan retribusi, riset dan pengembangan produk TPS 3R melalui diversifikasi produk, dan kolaborasi/kerja sama dengan pihak lain seperti kerja sama antar TPS 3R, dengan pihak swasta, LSM, atau dinas pertanian dan pertamanan. Rekomendasi skenario pengelolaan sampah di masa mendatang yakni pengoptimalan TPS 3R terbangun dengan minimal cakupan pelayanan sebesar 500 KK. Hal ini dengan pertimbangan bahwa alternatif terpilih pada tahun 2020 mampu mengurangi sampah terangkut ke TPA sebesar + 7300 ton/tahun, menghemat biaya operasional pengangkutan sebesar Rp. +3,5 milyar/ tahun.,dan mengurangi emisi sebesar 1.268 MTCO2e/tahun dibandingkan kondisi business as usual.
Selengkapnya dapat dibaca di:
https://bit.ly/3sLGezo