LAPORAN KHUSUS
Nomor: 039 /GL.03/BGL/2025
PERKEMBANGAN AKTIVITAS G. LEWOTOBI LAKI-LAKI
LEVEL IV (AWAS) TANGGAL 10 JULI 2025
Gunung api Lewotobi Laki-laki terletak di Kabupaten Flores Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Pengamatan visual pada periode 9 – 10 Juli 2025 gunung api terlihat jelas hingga tertutup kabut dengan intensitas sedang. Teramati asap kawah utama berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tebal tinggi sekitar 50-1500 meter dari puncak. Pada tanggal 9 Juli 2025 terjadi 3 kali erupsi dengan tinggi kolom erupsi tidak dapat teramati karena tertutup kabut. Erupsi tidak disertai suara dentuman maupun awan panas. Tanggal 10 Juli 2025 hingga pukul 06.00 WITA tidak terjadi erupsi eksplosif namun di area puncak teramati pendaran sinar api. Cuaca cerah hingga mendung, angin lemah hingga kencang ke arah utara, timur laut, barat daya, barat dan barat laut. Suhu udara sekitar 19-27°C.
Data kegempaan dari tanggal 9 - 10 Juli 2025 hingga pukul 06.00 WITA yakni, 3 kali Gempa Erupsi, 5 kali Gempa Guguran, 5 kali Gempa Hembusan, 15 kali Gempa Tremor Non- Harmonik, 1 kali Gempa Low Frequency (LF), 29 kali Gempa Vulkanik Dalam, 1 kali Gempa Tektonik Lokal, dan 7 kali Gempa Tektonik Jauh.
Berdasarkan data visual tanggal 9 – 10 Juli 2025 hingga pukul 06.00 WITA, erupsi terjadi namun dengan energi letusan relatif rendah yang didominasi oleh pelepasan gas dan abu. Dengan teramatinya pendaran sinar api di area puncak, mengindikasikan adanya material pijar di sekitar lubang erupsi Pelepasan gas (degassing) berupa asap putih tebal merupakan dominasi uap air akibat peningkatan suhu di area kawah. Jenis gempa yang terekam menunjukkan peningkatan suplai magma yang disertai aliran gas/magma ke permukaan, guguran, dan pelepasan gas vulkanik.
Data deformasi tiltmeter menunjukkan inflasi secara perlahan dalam satu minggu terakhir yang mengindikasikan akumulasi tekanan akibat suplai magma masih berlanjut. Sementara itu, data GPS juga mengalami inflasi. Tekanan dari dalam yang meningkat serta ditambah akumulasi tekanan pada kedalaman dangkal yang tetap tinggi menunjukkan aktivitas magmatik yang masih perlu diwaspadai.
Dengan kondisi peningkatan suplai magma dan aliran gas/magma ke permukaan maka akumulasi tekanan dapat kembali terjadi dan dapat memicu terjadinya erupsi eksplosif, guguran lava, maupun awan panas. Berdasarkan analisis visual dan instrumental tersebut, aktivitas Gunung api Lewotobi Laki-laki masih tinggi, sehingga tingkat aktivitas Gunung api Lewotobi Laki-laki masih ditetapkan pada Level IV (Awas) dengan rekomendasi sebagaiberikut : masyarakat dan wisatawan diimbau untuk tidak melakukan aktivitas dalam radius 6 km dan sektoral barat daya - timur laut 7 km dari pusat erupsi, serta tetap tenang dan mengikuti arahan dari pemerintah daerah. Masyarakat juga diminta untuk tidak mempercayai informasi yang tidak jelas sumbernya.
Selain itu, masyarakat di sekitar wilayah rawan bencana agar mewaspadai potensi banjir lahar apabila terjadi hujan lebat, khususnya pada daerah aliran sungai yang berhulu di puncak G. Lewotobi Laki-laki, seperti di Nawakote, Dulipali, Nobo, Hokeng Jaya, hingga Nurabelen. Warga yang terdampak hujan abu dianjurkan menggunakan masker atau penutup hidung dan mulut untuk melindungi saluran pernapasan.
Pemerintah daerah diharapkan terus berkoordinasi dengan Pos Pengamatan G. Lewotobi Laki-laki di Desa Pululera serta Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Geologi. Informasi terkini mengenai aktivitas gunungapi dapat diakses melalui situs resmi Magma Indonesia maupun media sosial resmi Badan Geologi.
Demikian disampaikan, atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.
a.n. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral
Kepala Badan Geologi
Dr. Ir. Muhammad Wafid A.N., M.Sc.