LAPORAN KHUSUS
Nomor: 038 /GL.03/BGL/2025
PERKEMBANGAN AKTIVITAS G. LEWOTOBI LAKI-LAKI
LEVEL IV (AWAS) TANGGAL 9 JULI 2025
Gunung api Lewotobi Laki-laki terletak di Kabupaten Flores Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Pengamatan visual pada periode 8 – 9 Juli 2025 gunung api terlihat jelas hingga tertutup kabut dengan intensitas sedang. Teramati asap kawah utama berwarna putih dan kelabu dengan intensitas sedang hingga tebal tinggi sekitar 500-1000 meter dari puncak. Pada tanggal 8 Juli 2025 terjadi 4 kali erupsi eksplosif dengan tinggi kolom erupsi mencapai 1200 – 4000 meter di atas puncak. Tanggal 9 Juli 2025 hingga pukul 06.00 WITA terjadi 3 kali erupsi namun ketinggian kolom erupsi tidak dapat teramati karena tertutup kabut. Cuaca cerah hingga mendung, angin lemah hingga sedang ke arah utara, barat daya, barat dan barat laut. Suhu udara sekitar 20-31°C.
Data kegempaan dari tanggal 8 – 9 Juli 2025 hingga pukul 06.00 WITA yakni, 7 kali Gempa Erupsi, 3 kali Gempa Guguran, 10 kali Gempa Hembusan, 16 kali Gempa Tremor Non- Harmonik, 6 kali Gempa Low Frequency (LF), 10 kali Gempa Vulkanik Dalam, dan 8 kali Gempa Tektonik Jauh.
Berdasarkan data visual tanggal 8 – 9 Juli 2025 hingga pukul 06.00 WITA, erupsi eksplosif Gunung Lewotobi Laki-laki masih terjadi namun dengan tingkat eksplosivitas yang menurun dibandingkan erupsi tanggal 7 Juli 2025. Suara dentuman yang menunjukkan terjadinya pelepasan gas bertekanan tinggi tidak terdengar lagi. Guguran lava dan hujan abu masih terjadi namun tidak disertai dengan awan panas. Jenis gempa yang terekam menunjukkan masih terjadinya erupsi, pelepasan gas vulkanik (degassing) di area puncak, aliran gas/magma, serta suplai magma yang masih belum sepenuhnya berhenti.
Data deformasi tiltmeter menunjukkan inflasi secara perlahan dalam satu minggu terakhir yang mengindikasikan akumulasi tekanan akibat suplai magma masih berlanjut. Sementara itu, data GPS juga kembali mengalami inflasi. Hal ini indikasi tekanan dari dalam yang mulai meningkat serta ditambah akumulasi tekanan pada kedalaman dangkal yang tetap tinggi.
Dengan kondisi masih adanya erupsi yang disertai suplai magma dan aliran gas/magma ke permukaan maka akumulasi tekanan dapat kembali terjadi dan dapat memicu terjadinya erupsi eksplosif, guguran lava, maupun awan panas. Berdasarkan analisis visual dan instrumental tersebut, aktivitas Gunung api Lewotobi Laki-laki masih tinggi, sehingga tingkat aktivitas Gunung api Lewotobi Laki-laki masih ditetapkan pada Level IV (Awas) dengan rekomendasi sebagai berikut: masyarakat dan wisatawan diimbau untuk tidak melakukan aktivitas dalam radius 6 km dan sektoral barat daya - timur laut 7 km dari pusat erupsi, serta tetap tenang dan mengikuti arahan dari pemerintah daerah. Masyarakat juga diminta untuk tidak mempercayai informasi yang tidak jelas sumbernya.
Selain itu, masyarakat di sekitar wilayah rawan bencana agar mewaspadai potensi banjir lahar apabila terjadi hujan lebat, khususnya pada daerah aliran sungai yang berhulu di puncak G. Lewotobi Laki-laki, seperti di Nawakote, Dulipali, Nobo, Hokeng Jaya, hingga Nurabelen. Warga yang terdampak hujan abu dianjurkan menggunakan masker atau penutup hidung dan mulut untuk melindungi saluran pernapasan.
Pemerintah daerah diharapkan terus berkoordinasi dengan Pos Pengamatan G. Lewotobi Laki-laki di Desa Pululera serta Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Geologi. Informasi terkini mengenai aktivitas gunung api dapat diakses melalui situs resmi Magma Indonesia maupun media sosial resmi Badan Geologi.
Demikian disampaikan, atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.
a.n. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral
Kepala Badan Geologi
Dr. Ir. Muhammad Wafid A.N., M.Sc.