INFORMASI GEMPA BUMI
Gempa bumi terjadi pada hari Jumat, 19 September 2025, pukul 01:19:50 WIB. Berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), lokasi pusat gempa bumi terletak di darat, pada koordinat 3,47°LS dan 135,49°BT, berjarak sekitar 12 km Baratdaya Kabupaten Nabire, Provinsi Papua Tengah dengan magnitudo M 6,6 pada kedalaman 24 km.
The United States of Geological Survey (USGS) Amerika Serikat mencatat, pusat gempa bumi berada pada koordinat 3,61°LS - 235,53°BT, magnitudo M 6,1 dengan kedalaman 10 km. Sedangkan Geoforzung Potsdam GFZ Jerman, mencatat pusat gempa bumi pada koordinat 3,51°LS - 135,52°BT, magnitudo M 6, 1 dengan kedalaman 30 km.
Hingga laporan ini dibuat, sedikitnya 25 gempa bumi susulan dengan magnitudo M 1,5 - M 4,9 dilaporkan masih mengguncang wilayah Nabire dan sekitarnya, yang diperkirakan masih akan bertambah.
KONDISI GEOLOGI DAN PENYEBAB GEMPA BUMI
Lokasi pusat gempa bumi terletak di darat di wilayah Kabupaten Nabire, Provinsi Papua Tengah. Morfologi wilayah di sekitar lokasi pusat gempa bumi bervariasi, yaitu dataran, bergelombang, hingga perbukitan.
Kondisi geologi di area sekitar pusat gempa bumi tersusun oleh batuan sedimen, batuan sedimen karbonat, batuan malihan, dan batuan terobosan berumur Paleogen, batuan sedimen berumur Neogen dan batuan sedimen Kuarter, serta endapan aluvium berumur Holosen. Batuan yang telah mengalami pelapukan dan sedimen permukaan berpotensi memperkuat guncangan gempa bumi. Kekerasan batuan permukaan dipengaruhi oleh umur dan jenis batuan. Batuan yang berumur lebih muda atau yang telah mengalami pelapukan mempunyai kekerasan lebih rendah begitu juga sebaliknya. Wilayah terdekat dengan pusat gempa bumi diklasifikasikan ke dalam kelas tanah keras (C), tanah sedang(D), hingga lunak (E).
Berdasarkan parameter sumber, gempa bumi ini memiliki mekanisme gempa sesar naik berarah baratdaya - timurlaut, dengan kemiringan 36° ke arah tenggara. Sumber gempa bumi diperkirakan berasosiasi dengan aktivitas Pensesaran Naik Weyland (Weyland Overthrust) di wilayah Nabire.
DAMPAK GEMPA BUMI
Berdasarkan laporan BMKG, guncangan gempa bumi ini dirasakan dengan intensitas V MMI di wilayah Nabire, IV-V MMI di Wasior, III-IV MMI di Enarotali, III MMI di Timika, II - III MMI di Biak dan Supiori. Daerah ini terletak pada Kawasan Rawan Bencana Gempa Bumi menengah hingga tinggi.
Kejadian gempa bumi ini telah menimbulkan kerusakan pada bangunan dan fasilitas umum di wilayah Nabire, diantaranya kerusakan pada sejumlah rumah warga, Bandara Nabire, Jembatan Siriwini, dan sebuah gereja.
REKOMENDASI