Laporan Khusus Aktivitas Gunung Tangkubanparahu, Jawa Barat Pada tanggal 2 Juni 2025

Gunungapi Tangkubanparahu merupakan gunungapi aktif yang berada di wilayah Kabupaten Bandung Barat dan Kabupaten Subang, Provinsi Jawa Barat. Gunungapi ini memiliki 9 kawah dengan dua kawah utama berada di area puncak, yaitu Kawah Ratu dan Kawah Upas. Erupsi G. Tangkubanparahu pada umumnya berupa letusan freatik dari Kawah Ratu. Keindahan pemandangan sekitar kawah menjadikan area sekitar G. Tangkubanparahu sering dikunjungi oleh wisatawan dari dalam maupun luar negeri.

Aktivitas erupsi terakhir G. Tangkubanparahu pada tahun 2019 dimulai dengan erupsi freatik dari Kawah Ratu, yaitu pada tanggal 26 Juli 2019 pukul 15:48 WIB terjadi erupsi freatik di kawah Ratu, seiring dengan meningkatnya tingkat kejadian aktivitas erupsi yang cukup signifikan, maka sejak tanggal 2 Agustus 2019 pukul 08:00 WIB tingkat aktivitas G. Tangkubanparahu ditingkatkan menjadi Level II (Waspada). Setelah menjalani fase erupsi selama hampir 3 bulan lamanya, aktivitas vulkanik mengalami penurunan secara signifikan sehingga tingkat aktivitanya kembali diturunkan menjadi level I (Normal) tanggal 21 Okober 2019 pukul 09:00 WIB. Hingga saat ini tingkat aktivitas vulkanik G. Tangkubanparahu masih berada pada Level I (Normal), ditandai dengan aktivitas hembusan asap dari Kawah Ratu berwarna putih dengan intensitas tipis hingga tebal, dengan ketinggian 5 – 110 m di atas dasar kawah. Rekaman kegempaan pada tanggal 30 Mei hingga 1 Juni 2025 terjadi peningkatan Gempa Hembusan berkisar antara 21 – 37 kejadian dan Gempa Low Frekuensi mencapai 100 kejadian.

Saat ini curah hujan di sekitar wilayah Gunung Tangkubanparahu masih tinggi. Mengingat sifat erupsi Gunung Tangkubanparahu lebih didominasi oleh jenis erupsi freatik yang disebabkan terjadinya kontak antara air dengan magma atau material panas di dalam gunung api, tanpa ada keluarnya magma ke permukaan. Saat air (air tanah, air hujan, atau danau kawah) bertemu dengan material vulkanik panas, terjadi pemanasan yang sangat cepat, menghasilkan uap dengan tekanan tinggi dan menghasilkan erupsi freatik. Beberapa hal yang direkomendasikan dalam menyikapi kondisi saat ini adalah:

  1. Aktivitas vulkanik G. Tangkubanparahu saat ini didominasi oleh gempa-gempa berfrekuensi rendah yang mengindikasikan aktivitas pergerakan fluida di kedalaman dangkal atau dekat permukaan. Peningkatan gempa frekuensi rendah ini berkorelasi dengan peningkatan intensitas hembusan gas. Peningkatan ini dapat terjadi karena perubahan (akumulasi) tekanan di kedalaman dangkal, sementara itu indikasi akumulasi tekanan dari magma dalam yang belum teramati.
  2. Perlu diwaspadai potensi bahaya berupa erupsi freatik, yaitu erupsi yang terjadi tanpa ada peningkatan gejala vulkanik yang jelas atau signifikan. Erupsi freatik jika
    terjadi dapat disertai hujan abu dan lontaran material di sekitar kawah.
  3. Dalam status Level I (Normal) ini direkomendasikan agar masyarakat dan pengunjung/wisatawan: (a) tidak mendekat ke dasar kawah, tidak berlama-lama dan tidak menginap di area kawasan kawah-kawah aktif yang berada di G. Tangkubanparahu. (b) segera menjauhi/meninggalkan area sekitar kawah jika teramati peningkatan intensitas/ketebalan asap kawah dan/atau jika tercium bau gas yang menyengat untuk menghindari potensi bahaya paparan gas beracun maupun erupsi freatik.
  4. Masyarakat di sekitar G. Tangkubanparahu diharap tenang, beraktivitas seperti biasa, tidak terpancing isu-isu tentang erupsi G. Tangkubanparahu dan tetap mengikuti perkembangan aktivitas G. Tangkubanparahu melalui aplikasi MAGMA Indonesia yang dapat diunduh di Google Playstore atau melalui website https://magma.esdm.go.id .
  5. Pemerintah Daerah, BPBD Provinsi dan Kabupaten agar senantiasa berkoordinasi dengan Pos Pengamatan Gunung Api Tangkubanparahu di Desa Cikole, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat atau Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi di Bandung.


Evaluasi tingkat aktivitas Gunung Tangkubanparahu akan dilakukan secara berkala atau sewaktu-waktu apabila terjadi perubahan signifikan. Masyarakat diharapkan tetap tenang, waspada, serta mengikuti arahan dari pihak berwenang demi keselamatan bersama.

a.n. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral
Kepala Badan Geologi
Dr. Ir. Muhammad Wafid A.N.

Daftar Foto, Gambar dan Peta

Foto Pengamatan visual Kawah Ratu pada tanggal 31 Mei 2025


Foto Pengamatan Visual Kawah Ecoma pada tanggal 1 Juni 2025


Peta Kawasan Rawan Bencana Erupsi G. Tangkubanparahu, Jawa Barat (Level I/Normal)


Grafik kegempaan G. Tangkubanparahu selama periode 1 Januari hingga 1 Juni 2025

Ikuti Berita Kami