ANALISIS GEOLOGI KEJADIAN GEMPA BUMI DI BARAT DAYA BULA, SERAM TIMUR, MALUKU, 22 JUNI 2025

INFORMASI GEMPA BUMI

Gempa bumi terjadi pada Minggu, 22 Juni 2025, pukul 18:47:22 WIB. Berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), lokasi pusat gempa bumi terletak pada koordinat 3,21 LS -  130,32 BT, berjarak 23 km baratdaya Bula, dengan magnitudo M5,0 pada kedalaman 10 km.

Menurut The United States Geological Survey (USGS) Amerika Serikat, pusat gempa bumi berada pada koordinat 3,307 LS - 130,312 BT, dengan magnitudo M4,8 pada kedalaman 10 km.

Berdasarkan GeoForschungsZentrum (GFZ) Jerman, pusat gempa bumi berada pada koordinat 3,19 LS -  130,44 BT, dengan magnitudo M5,0 pada kedalaman 10 km.

KONDISI GEOLOGI DAN PENYEBAB GEMPA BUMI

Lokasi pusat gempa bumi berada di darat, dengan morfologi wilayah terdekat didominasi oleh dataran, berombak, bergelombang, perbukitan, dan pegunungan. Litologi penyusun wilayah ini terdiri atas batuan Kuarter non vulkanik, sedimen Tersier, dan batuan Pra Tersier. Batuan yang telah mengalami pelapukan dan/atau sedimen permukaan berpotensi memperkuat guncangan gempa bumi.

Kekerasan batuan permukaan dipengaruhi oleh umur dan jenis batuan. Batuan yang berumur lebih muda atau yang telah mengalami pelapukan mempunyai kekerasan lebih rendah begitu juga sebaliknya. Wilayah terdekat dengan pusat gempa bumi diklasifikasikan ke dalam kelas tanah B (batuan), C (tanah sangat padat dan batuan lunak), D (tanah sedang), dan E (tanah lunak).

Berdasarkan parameter sumber gempa bumi, maka disimpulkan gempa bumi tersebut diakibatkan oleh aktivitas sesar aktif. 

DAMPAK GEMPA BUMI

Hingga laporan ini dibuat tidak ada informasi/korban jiwa, dan kerusakan bangunan akibat kejadian gempa bumi ini. Guncangan gempa bumi ini dirasakan dengan intensitas III MMI (Modified Mercalli Intensity) di Werinama. Daerah ini terletak pada Kawasan Rawan Bencana Gempa Bumi menengah. Kejadian gempa bumi ini tidak menyebabkan tsunami karena pusat gempa bumi berada di darat.

REKOMENDASI

  1. Masyarakat diimbau untuk tetap tenang, mengikuti arahan serta informasi dari petugas BPBD setempat, dan tetap waspada dengan kejadian gempa bumi susulan. Jangan terpancing oleh isu yang tidak bertanggung jawab mengenai gempa bumi dan tsunami.
  2. Masyarakat diharapkan melakukan pemeriksaan mandiri terkait kondisi bangunan setelah terjadi gempa bumi.
  3. Masyarakat diimbau mengamati dan mematuhi rambu evakuasi.
  4. Masyarakat diimbau menjauhi daerah tebing yang berpotensi terjadi gerakan tanah, terutama saat terjadi hujan.
  5. Kejadian gempa bumi ini diperkirakan tidak diikuti oleh bahaya ikutan, seperti retakan tanah, penurunan lahan, likuefaksi dan longsoran.
  6. Bangunan di daerah rawan gempa bumi diharapkan dapat mengikuti kaidah bangunan tahan gempa, guna menghindari risiko kerusakan, serta dilengkapi dengan jalur evakuasi.





Ikuti Berita Kami